fouter

Reproduksi


Kupu-kupu memiliki rutinitas pacaran di mana mereka pertama kali harus menemukan, calon pasangan yang cocok. Laki-laki harus terlebih dahulu mencari tahu apakah perempuan telah dibuahi – sudah hamil dalam istilah manusia. Jika seorang wanita telah dibuahi, ia melepaskan zat kimia kuat yang disebut ‘feromon’, ini memberitahu laki-laki bahwa dia tidak tersedia.

Setelah pasangan yang cocok telah ditemukan, kawin berlangsung. Ketika laki-laki dan kupu-kupu betina yang siap untuk kawin, mereka bertengger di daun atau permukaan lainnya dan membawa ujung perut mereka bersama-sama. Pasangan ini mungkin tetap dalam posisi ini sampai beberapa jam sementara laki-laki melewati ke betina sebuah spermatophore, sebuah paket berisi nutrisi dan sel jantan, atau sperma, yang akan membuahi sel telur betina.

Kedua kupu-kupu betina dan jantan tidak terbang sementara mereka digabungkan.

Ketika kawin selesai, proses terjadi yang menghasilkan pembuahan telur betina. Lalu ia siap untuk bertelur.

Masa kehamilan kupu-kupu adalah 4-9 hari. Setelahnya dari telur yang menetas akan keluar 2-6 ulat mungil.





Kupu-kupu dewasa adalah tahap menghasilkan keturunan. Kupu-kupu betina bisa langsung kawin begitu menetas dari kepompong, sedangkan yang jantan biasanya membutuhkan waktu lebih dari tiga hari untuk persiapan. Dalam perkawinan jantan dan betina berpasangan selama berapa jam. Dua atau tiga hari berikutnya yang betina dapat bertelur. Jumlah telur yang ia letakkan bervariasi tergantung jenis – untuk kupu-kupu besar seperti Ornithoptera biasanya satu-dua butir, namun jenis-jenis lain bisa sampai 30 butir per hari. Jumlah total telur bisa mencapai ratusan butir selama masa hidupnya sang betina, yang mana bervariasi antara 10 hari sampai dengan 2 bulan.

Lamanya fase ulat bergantung pada induk kupu-kupu;  berkisar antara 7- 40 hari atau lebih. Setelah cukup besar, ulat akan mencari tempat yang aman untuk beristirihat, dan akan mengantungkan diri menggunakan beberapa benang sutera, kemudian mengganti kulit menjadi kepompong (krysalis/pupa).

Sumber:
Klisma.com
http://jvlcomunity.blogspot.co.id/2010/03/cara-beternak-kupu-kupu.html

No comments:

Post a Comment