fouter

About

Website ini dibuat oleh Tim Butterfly.

Anggota:
David (david.adi@tokopedia.com)
Adithya (adithya.wirawan@tokopedia.com)
Aditia (aditia.mieka@tokopedia.com)
Peter (peter.panyananda@tokopedia.com)
Aida (aida.fitrie@tokopedia.com)
Vanessa (vanessa.giovanni@tokopedia.com)

Contact us here.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam membuat website ini kami menggunakan metode Scrum.

Definisi Scrum

Scrum (kb): Sebuah kerangka kerja di mana orang-orang dapat menyelesaikan permasalahan
kompleks yang senantiasa berubah, di mana pada saat bersamaan menghasilkan produk dengan
nilai setinggi mungkin secara kreatif dan produktif.
Scrum bersifat:
● Ringan
● Mudah dipahami
● Sulit dikuasai
Scrum adalah kerangka kerja proses yang telah digunakan untuk mengelola pengembangan
produk kompleks semenjak awal tahun 1990-an. Scrum bukanlah sebuah proses ataupun teknik
untuk mengembangkan produk; daripada itu, ini adalah sebuah kerangka kerja di mana di
dalamnya anda dapat memasukkan beragam proses dan teknik. Scrum akan mengekspos
pergerakan efektifitas manajemen produk dan praktik pengembangan yang sedang anda jalani,
dengan begitu anda dapat melakukan peningkatan.

Kerangka kerja Scrum terdiri dari Tim Scrum, serta peran-peran mereka di dalamnya; acara-acara; artefak-artefak; dan aturan-aturan. Setiap komponen di dalam kerangka kerja memiliki maksud tertentu dan peran penting demi keberhasilan penggunaan Scrum.

Aturan main Scrum menyatukan acara-acara, peran-peran dan artefak-artefak, menjaga
harmonisasi dan interaksi antar setiap komponen. Aturan main Scrum dijelaskan di sepanjang
dokumen ini.
Detail mengenai penggunaan kerangka kerja Scrum bervariasi dan dijelaskan di luar dokumen
ini.

Tim Scrum
Tim Scrum terdiri dari Product Owner, Tim Pengembang dan Scrum Master.

Product Owner
Product Owner bertanggung-jawab untuk memaksimalkan nilai produk dan hasil kerja Tim
Pengembang. Cara pelaksanaannya sangat bervariasi antar organisasi, Tim Scrum dan individu.
Product Owner merupakan satu-satunya orang yang bertanggung-jawab untuk mengelola
Product Backlog. Pengelolaan Product Backlog mencakup:
● Mengekspresikan dengan jelas item Product Backlog;
● Mengurutkan item di dalam Product Backlog untuk mencapai tujuan dan misi dengan
cara terbaik;
● Mengoptimalkan nilai dari hasil pekerjaan Tim Pengembang;
● Memastikan Product Backlog transparan, jelas, dan dapat dilihat semua pihak, dan
menunjukkan apa yang akan dikerjakan oleh Tim Scrum selanjutnya;
● Memastikan Tim Pengembang dapat memahami item dalam Product Backlog hingga
batasan yang diperlukan;
Product Owner dapat saja mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di atas, atau menyerahkan
pengerjaannya kepada Tim Pengembang, namun satu-satunya pihak yang bertanggung jawab
tetaplah Product Owner.
Product Owner adalah satu orang dan bukan berupa sebuah komite. Product Owner dapat
mengejawantahkan aspirasi dari komite ke dalam Product Backlog, namun mereka yang ingin
merubah prioritas item Product Backlog, harus melakukannya melalui Product Owner.
Agar Product Owner berhasil menjalankan tugasnya, seluruh organisasi harus menghormati
setiap keputusan yang ia buat. Keputusan dari Product Owner ini dapat dilihat dari isi dan
urutan Product Backlog. Tidak ada seseorang pun yang dapat memerintah Tim Pengembang
untuk mengerjakan kebutuhan lain selain Product Owner. Dan Tim Pengembang pun tidak
diperbolehkan untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh pihak lain selain Product Owner.

Tim Pengembang
Tim Pengembang terdiri dari para profesional yang bekerja untuk menghasilkan tambahan
potongan produk (selanjutnya disebut Inkremen) “Selesai”, yang berpotensi untuk dirilis di
setiap akhir Sprint. Hanya anggota Tim Pengembang yang mengembangkan Inkremen ini.
Tim Pengembang dibentuk dan didukung oleh organisasi untuk mengatur dan mengelola
pekerjaannya secara mandiri. Sinergi yang ada di dalam tim akan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dari Tim Pengembang secara keseluruhan.
Tim Pengembang memiliki karakteristik sebagai berikut:
● Mereka mengatur dirinya sendiri. Tidak ada satu orang pun (bahkan Scrum Master) yang
memerintah Tim Pengembang bagaimana cara merubah Product Backlog menjadi
Inkremen yang berpotensi untuk dirilis;
● Tim Pengembang berfungsi antar-lintas, sebagai sebuah tim, memiliki semua keahlian
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk;
● Scrum tidak mengenal adanya jabatan tertentu untuk anggota Tim Pengembang selain
Pengembang, apapun pekerjaan yang dikerjakan oleh masing-masing anggota tim; tidak
ada pengecualian untuk aturan yang satu ini;
● Tim Pengembang tidak mengenal adanya sub-tim yang dikhususkan untuk bidang
tertentu seperti pengujian atau analisa bisnis; tidak ada pengecualian untuk aturan yang
satu ini;
● Anggota Tim Pengembang boleh memiliki spesialisasi keahlian dan fokus di satu area
tertentu, namun akuntabilitas dari hasil dari pekerjaan secara keseluruhan adalah milik
Tim Pengembang.

Scrum Master
Scrum Master bertanggung jawab untuk memastikan Scrum telah dipahami dan dilaksanakan.
Scrum Master melakukannya dengan memastikan Tim Scrum mengikuti teori, praktik, dan
aturan main Scrum.

Scrum Master adalah seorang pemimpin yang melayani Tim Scrum. Scrum Master membantu
pihak di luar Tim Scrum, untuk memahami apakah interaksi mereka dengan Tim Scrum
bermanfaat atau tidak. Scrum Master membantu setiap pihak untuk merubah interaksi-interaksi
yang tidak bermanfaat sehingga bisa memaksimalkan nilai yang dihasilkan oleh Tim Scrum.

Layanan Scrum Master kepada Product Owner
Scrum Master melayani Product Owner dengan berbagai cara yang mencakup:
● Mencari teknik yang paling efektif untuk mengelola Product Backlog;
● Membantu Tim Scrum untuk memahami pentingnya Product Backlog item yang jelas
dan padat;
● Memahami bagaimana perencanaan produk pada lingkungan yang didasarkan
empirisme;
● Memastikan Product Owner tahu bagaimana mengelola Product Backlog guna
memaksimalkan nilai dari produk;
● Memahami dan mempraktikkan agility; dan,
● Memfasilitasi acara-acara dalam Scrum bila dipanggil dan dibutuhkan.
Layanan Scrum Master kepada Tim Pengembang
Scrum Master melayani Tim Pengembang lewat berbagai cara yang mencakup:
● Membimbing Tim Pengembang untuk dapat mengatur dirinya sendiri dan berfungsi
antar-lintas;
● Membantu Tim Pengembang untuk membuat produk bernilai tinggi;
● Menghilangkan hambatan-hambatan yang dialami oleh Tim Pengembang;
● Memfasilitasi acara-acara dalam Scrum bila dipanggil dan dibutuhkan; dan,
● Membimbing Tim Pengembang dalam suasana organisasi di mana Scrum belum
sepenuhnya diterapkan dan dipahami.

Layanan Scrum Master Service kepada Organisasi
Scrum Master melayani organisasi tempat dia berada lewat berbagai cara yang mencakup:
● Memimpin dan membimbing organisasi dalam penerapan Scrum;
● Merencanakan implementasi Scrum di dalam organisasi;
● Membantu setiap pegawai dan stakeholder dalam memahami dan menggunakan Scrum
dan pengembangan produk dengan metoda empiris;
● Membuat perubahan yang dapat meningkatkan produktifitas di dalam Tim Scrum; dan,
● Bekerja bersama dengan Scrum Master lainnya guna meningkatkan efektifitas dari
pengaplikasian Scrum di dalam organisasi.

Acara Scrum

Scrum menyediakan empat acara formal, yang dibungkus di dalam Sprint, untuk inspeksi dan
adaptasi, sebagaimana dijelaskan di bagian Acara Scrum di dalam dokumen ini:
● Sprint Planning
● Daily Scrum
● Sprint Review
● Sprint Retrospective

  1. Sprint
Jantung dari Scrum adalah Sprint, sebuah batasan waktu selama satu bulan atau kurang, di
mana sebuah Inkremen yang “Selesai”, berfungsi, berpotensi untuk dirilis dikembangkan. Sprint
biasanya memiliki durasi yang konsisten sepanjang proses pengembangan produk. Sprint yang
baru, langsung dimulai setelah Sprint yang sebelumnya berakhir.

Sprint memuat dan terdiri dari Sprint Planning, Daily Scrum, pengembangan, Sprint Review dan
Sprint Retrospective.

Pada saat Sprint:
● Tidak boleh ada perubahan yang dapat membahayakan tercapainya Sprint Goal;
● Kualitas dari Sprint Goal tidak boleh menurun;
● Scope dapat diklarifikasikan dan dinegosiasikan ulang diantara Product Owner dan Tim
Pengembang seiring dengan bertambahnya pengetahuan.

Setiap Sprint dapat dikatakan sebagai sebuah proyek dengan batasan waktu tidak lebih dari satu
bulan. Sama halnya dengan proyek, Sprint digunakan untuk menyelesaikan sesuatu. Setiap
Sprint memiliki definisi mengenai apa yang akan dikembangkan, sebuah disain dan perencanaan
yang fleksibel yang akan membimbing pengembangan, pekerjaan yang akan dilakukan dan hasil
dari produk.

  1. Sprint Planning
Pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam Sprint direncanakan pada saat Sprint Planning.
Perencanaan ini dibuat secara kolaboratif oleh seluruh anggota Tim Scrum.
Sprint Planning dibatasi maksimum delapan jam untuk Sprint yang berdurasi satu bulan. Untuk
Sprint yang lebih pendek, batasan waktunya biasanya lebih singkat. Scrum Master memastikan
bahwa acara ini dilaksanakan dan setiap hadirin memahami tujuannya. Scrum Master
mengedukasi Tim Scrum untuk melaksanakannya dalam batasan waktu yang telah ditentukan.
Sprint Planning harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

● Apa goal dari Sprint?
● Apa yang dapat dihantarkan di dalam Inkremen sebagai hasil dari Sprint yang sedang
berjalan?
● Apa yang perlu dilakukan untuk dapat menghantarkan Inkremen tersebut?

2. Sprint Goal
Sprint Goal adalah sekumpulan tujuan yang akan dicapai dalam satu Sprint sepanjang
pengimplementasian Product Backlog. Sprint Goal memberikan arahan bagi Tim Pengembang
mengapa mereka mengembangkan Inkremen dalam Sprint tersebut. Sprint Goal dibuat pada
saat Sprint Planning. Sprint Goal memberikan Tim Pengembang fleksibilitas terkait bagaimana
implementasi fungsionalitas di tengah Sprint. Item-item Product Backlog yang terpilih
menghantarkan pada satu fungsionalitas yang selaras. Di mana bisa berupa Sprint Goal itu
sendiri. Sprint goal bisa juga berupa fungsionalitas yang selaras apapun, yang pada akhirnya
membuat Tim Pengembang berkerja bersama alih-alih dengan inisiatif sendiri-sendiri.
Tim Pengembang berkerja dengan dipandu oleh Sprint Goal. Untuk memenuhi Sprint Goal,
mereka mengimplementasikan fungsionalitas & teknologi. Jika hasil kerja mereka ternyata
berbeda dengan yang mereka duga sebelumnya, mereka berkolaborasi dengan Product Owner
untuk menegosiasikan ruang lingkup dari Sprint Backlog pada suatu Sprint.

b. Daily Scrum
Daily Scrum adalah kegiatan dengan batasan waktu maksimum selama 15 menit agar Tim
Pengembang dapat mensinkronisasikan pekerjaan mereka dan membuat perencanaan untuk 24
jam ke depan. Hal ini dilakukan dengan meninjau pekerjaan semenjak acara Daily Scrum terakhir dan memperkirakan pekerjaan yang dapat dilakukan sebelum melakukan Daily Scrum
berikutnya.

Daily Scrum dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama setiap hari untuk mengurangi
kompleksitas. Pada saat pertemuan, Tim Pengembang menjelaskan:
● Apa yang sudah saya lakukan kemarin yang telah membantu Tim Pengembang mencapai
Sprint Goal?
● Apa yang akan saya lakukan hari ini untuk membantu Tim Pengembang mencapai Sprint
Goal?
● Apakah ada hambatan yang dapat menghalangi saya atau Tim Pengembang untuk
mencapai Sprint Goal?

Tim Pengembang menggunakan Daily Scrum untuk meninjau perkembangan menuju Sprint Goal dan meninjau tren perkembangan menuju selesainya pekerjaan yang ada di dalam Sprint
Backlog. Daily Scrum mengoptimalisasi kemungkinan Tim Pengembang akan mencapai Sprint
Goal. Setiap hari, Tim Pengembang harus memahami bagaimana caranya agar mereka dapat
bekerja bersama sebagai tim yang mengatur dirinya sendiri, untuk menyelesaikan Sprint Goal,
dan membuat Inkremen yang sudah diharapkan di akhir Sprint. Tim Pengembang atau beberapa
anggota tim seringkali langsung bertemu setelah Daily Scrum untuk diskusi yang detail, atau
untuk pengadaptasian, atau perubahan perencanaan, sisa pekerjaan dalam Sprint.
Scrum Master memastikan pertemuan ini berlangsung, namun yang bertanggung-jawab untuk
melangsungkannya adalah Tim Pengembang. Scrum Master mengajarkan Tim Pengembang
untuk melangsungkan Daily Scrum tidak lebih dari 15 menit. Scrum Master memastikan bahwa hanya anggota Tim Pengembang yang berpartisipasi pada saat Daily Scrum. Daily Scrum meningkatkan komunikasi, menghilangkan pertemuan-pertemuan lain, mengidentifikasi hambatan untuk dihilangkan, mendukung pembuatan keputusan secara cepat dan meningkatkan tingkat pengetahuan tim. Pertemuan ini adalah kunci dari proses peninjauan dan pengadaptasian.


c. Sprint Review
Sprint Review diadakan di akhir Sprint untuk meninjau Inkremen dan merubah Product Backlog
bila diperlukan. Pada saat Sprint Review, Tim Scrum dan stakeholder berkolaborasi untuk
membahas apa yang telah dikerjakan dalam Sprint yang baru usai. Berdasarkan hasil tersebut
tersebut dan semua perubahan Product Backlog pada saat Sprint, para hadirin berkolaborasi
menentukan apa yang dapat dikerjakan di Sprint berikutnya, untuk mengoptimalisasi nilai
produk. Pertemuan ini bersifat informal, bukan merupakan status meeting, dan presentasi dari
Inkremen diharapkan dapat mengumpulkan masukan dan menumbuhkan semangat kolaborasi.
Ini adalah acara dengan batasan waktu maksimum selama empat jam untuk Sprint yang
berdurasi satu bulan. Untuk Sprint yang lebih pendek, batasan waktunya biasanya lebih singkat.
Scrum Master memastikan bahwa acara ini dilaksanakan, dan setiap hadirin memahami
tujuannya. Scrum Master mengedukasi Tim Scrum untuk melaksanakannya dalam batasan
waktu yang telah ditentukan.

Sprint Review mencakup elemen-elemen berikut:
● Hadirin termasuk Tim Scrum dan stakeholder kunci diundang oleh Product Owner;
● Product Owner menjelaskan item Product Backlog apa yang sudah “Selesai” dan apa
yang belum “Selesai”;
● Tim Pengembang menjelaskan apa yang berjalan dengan baik sepanjang Sprint, masalah
apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah tersebut;
● Tim Pengembang mendemonstrasikan pekerjaan yang sudah mereka “selesai”-kan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai potongan tambahan produk;
● Product Owner menjelaskan keadaan terakhir Product Backlog. Ia dapat
memproyeksikan tanggal perkiraan selesai produk (bila dibutuhkan);
● Seluruh hadirin berkolaborasi membahas pekerjaan selanjutnya, dengan begitu Sprint
Review menyediakan masukan yang berarti bagi Sprint Planning berikutnya;

d. Sprint Retrospective
Sprint Retrospective adalah sebuah kesempatan bagi Tim Scrum untuk meninjau dirinya sendiri
dan membuat perencanaan mengenai peningkatan yang akan dilakukan di Sprint berikutnya.
Sprint Retrospective dilangsungkan setelah Sprint Review selesai dan sebelum Sprint Planning
berikutnya. Ini adalah acara dengan batasan waktu maksimum selama tiga jam untuk Sprint
yang berdurasi satu bulan. Untuk Sprint yang lebih pendek, batasan waktunya biasanya lebih
singkat. Scrum Master memastikan bahwa acara ini dilaksanakan dan setiap hadirin memahami
tujuannya. Scrum Master mengedukasi Tim Scrum untuk melaksanakannya dalam batasan
waktu yang telah ditentukan. Scrum Master berpartisipasi sebagai rekan yang bertanggungjawab
terhadap proses Scrum.

Tujuan dari Sprint Retrospective adalah:
● Meninjau bagaimana Sprint yang telah selesai berlangsung, termasuk hal-hal yang
berkaitan dengan orang-orangnya, hubungan antara orang-orang, proses, dan
perangkat kerja;
● Mengidentifikasi dan mengurutkan hal-hal utama yang berjalan baik, dan hal-hal yang
berpotensi untuk ditingkatkan; dan,
● Membuat rencana implementasi, dengan tujuan peningkatan cara-cara kerja Tim Scrum.
Scrum Master mengedukasi Tim Scrum untuk membuat peningkatan akan kerangka kerja proses
Scrum, juga proses dan praktik pengembangannya, sehingga lebih efektif dan menyenangkan di
Sprint berikutnya. Pada saat Sprint Retrospective, Tim Scrum merencanakan cara untuk
meningkatkan kualitas dari produk, dengan merubah definisi dari “Selesai” sebagaimana
dibutuhkan.

Di akhir Sprint Retrospective, Tim Scrum harus dapat mengidentifikasi peningkatan-peningkatan
yang akan diimplementasikan di Sprint berikutnya. Mengimplementasikan peningkatan ini di
Sprint berikutnya, merupakan salah satu bentuk adaptasi dari hasil peninjauan Tim Scrum itu
sendiri. Walaupun peningkatan-peningkatan dapat diimplementasikan kapanpun juga, Sprint
Retrospective memberikan kesempatan formal untuk fokus pada peninjauan dan adaptasi.

Sebagai sumber referensi lebih lanjut, silahkan klik disini
--------------------------------------------
 Tim kami menggunakan scrum dengan cara membuat to do, on progress, review, dan done (pembagian tugas) pada tiap project. Lalu pembagian tugas ini dibagi ke tiap individu sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Hasilnya: pekerjaan selesai lebih cepat

No comments:

Post a Comment